Rugi Rp 73 T, Ford Tunda Ekspansi Produksi Kendaraan Listrik
Ford mengonfirmasi rencana untuk menunda atau memotong pengeluaran sebesar US$ 12 miliar atau Rp 187 miliar untuk kendaraan listrik.
"Ford sedang memikirkan kembali strategi kendaraan listriknya, termasuk menilai kembali kebutuhan integrasi vertikal baterai," kata CEO Jim Farley kata CEO Jim Farley, dikutip dari CNBC, Rabu (7/2).
Pernyataan tersebut dinilai merupakan sinyal perubahan rencana Ford untuk kendaraan listrik, yang penjualannya tumbuh lebih lambat dari perkiraan.
“Salah satu hal yang kami manfaatkan dalam mengambil beberapa penundaan waktu adalah merasionalisasi tingkat dan waktu kapasitas baterai kami untuk memenuhi permintaan dan benar-benar menilai kembali integrasi vertikal yang kami andalkan, dan bertaruh pada bahan kimia dan kapasitas baru," kata Farley saat laporan pendapatan kuartal produsen otomotif tersebut.
Farley menegaskan kembali bahwa perusahaannya masih yakin kendaraan listrik akan tumbuh. Namun, adopsi secara luas bagi konsumen pasar massal tidak akan terjadi sampai biayanya lebih sesuai dengan kendaraan tradisional.
Kendaraan listrik biasanya lebih mahal ribuan dolar dibandingkan kendaraan bertenaga BBM.